Sabtu, 06 Februari 2010

Pemimpin dan filosofi Sunda

Kriteria Pemimpin Ideal Dalam Filosofi Sunda

Di pentas nasional untuk setingkat Presiden, urang Sunda belum ada yang “mendudukinya”. Kursi panas tersebut masih didominasi oleh wong Jowo, sebutlah : Soekarn(o), Soehart(o), dll. Namun demikian urang sunda ternyata mempunyai filosofi yang begitu berbobot bagi kriteria pemimpin bangsa ini, diantaranya ada 4 kriteria:

1. Bageur (Baik)

Seorang pemimpin seyogyanya harus bageur, dalam artian ia harus baik kepada rakyatnya. Maka bagi para pemimpin seharusnya mengejawantahkannya dalam mengurus rakyatnya, bukannya ‘mengeksploitasinya’, dimana para kandidat pemimpin begitu baik kepada rakyatnya saat menjelang Pemilu tapi ketika pesta demokrasi tersebut usai, rakyatpun mulai dilupakannya, jadi rakyat hanya sebatas pendorong mobil mogok, dan setelah mobil maju merekapun ditinggalkannya.

2. Beneur (Benar)

Seorang pemimpin harus benar akhlaknya yang berpijak kepada dienullah, yang menjadi agama bagi pemeluk mayoritas dinegeri ini.

3. Cageur (sehat)

Seorang pemimpin harus sehat, bukan saja sehat jasmani, tapi juga sehat rohani.

4. Pinter (pintar / cerdas)

Seorang pemimpin mesti cerdas, bukan hanya cerdas otaknya namun ia juga mesti cerdas spiritual atau shaleh, karena pintar otaknya tanpa dibarengi dengan keshalehan akan menjadi pinter kablinger (kepintaran hanya digunakan untuk menipu rakyatnya). Dengan cerdas keduanya, seorang pemimpin tak akan tergantung dan berhutang kepada pihak asing, seperti: IMF, Bank Dunia, WTO dan lain-lain.

Demikianlah empat kriteria pemimpin ideal dalam filosofi Sunda -namun tidak menutup kemungkinan ada kriteria lain (yang berakhiran ‘er’)-, yang bila di laksanakan oleh pemimpin-pemimpin bangsa ini akan tercipta rakyat makmur dan sejahtera (dengan izin Allah Swt), dan kekayaan alam tidak hanya di nikmati oleh segelintir orang saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar